55 KEISTIMEWAAN PENGHAFAL QUR'AN

 


Ust. Fatih Aliya, Al Hafidz


Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Qs. Al Hijr : 9)

A. MUQADDIMAH  

Allah SWT Rabb Yang Maha Esa, dalam ayat tersebut menyebut diri-Nya dengan kata “KAMI” (Kami-lah yang menurunkan Al Quran) bukan  “Aku” karena saat menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT melibatkan  makhluq-Nya yang  sangat mulia, Malaikat Jibril. Demikian pula saat Allah SWT memeilihara Al Quran, Allah SWT menyebut diri-Nya dengan kata “KAMI” (Kami benar-benar memeliharanya) bukan  “Aku” karena  saat  memelihara Al Quran Allah-pun melibatkan  makhluq-Nya yang lain. Siapakah makhluq yang kemulyaannya disejajarkan dengan Malaikat Jibril dan sangat dekat kepada Allah SWT, yang dilibatkan Allah dalam memelihara Al Quran? Mereka itulah Huffadz yaitu para Hafidz/Hafidzah penghafal Al-Quran.

B. MENGHAFAL AL QURAN SEPERTI SEDANG BELAJAR NAIK SEPEDA.

Jarak 30 Km terasa amat sangat jauh untuk ditempuh. Terasa amat sempit jalan raya yang harus dilalui. Terlihat menyeramkan ; pohon, parit dan sungai di kiri dan kanan jalan. Terasa amat sangat panas suhu udara di pegunungan. Jatuh, bangun, jatuh, bangun, kadang harus tergores bahkan terluka karena ingin bisa. Tetapi begitu sudah PANDAI NAIK SEPEDA, derita itu betul-betul terbayar. Rasa haru, senang dan bangga meliputinya. Jarak 30 Km terasa amat sangat dekat. Jalan raya terlihat sangat luas. Pohon, parit dan sungai di kiri dan kanan jalan terlihat indah seperti dalam lukisan. Suhu udara pegunungan begitu sejuk menyegarkan.

Begitulah ujian orang yang ingin menghafal Al Quran. Belum mulai saja sudah diliputi rasa was-was, takut dan khawatir yang berlebihan. Menghafal satu, dua ayat saja terasa sulit, apalagi menghafal satu atau dua juz terasa amat sangat berat dan melelahkan. Tetapi bila sudah bisa dan terbiasa menghafalnya, memasuki juz 11,12 dst., SUBHANALLAH, amat sangat mudah dan menyenangkan. Subhanallah… andaikan Al Quran 60 Juz pun pasti akan kami hafalkan…Begitulah desahan Ahli Al Quran. (Motivasi Al Hafidz Syekh Arsyad Dahlan,Lc, SH.I, SE., Konsultan Ponpes Al Ishlah, Grand Opening “Tahfidz Mandiri”, Ahad, 12/03 2017).

Ya Allah Ya Rabbana ! Begitu mulianya mereka yang sedang berusaha menghafal Al Quran. Usaha dan jerih payahnya berpahala seperti jihad fi sabilillah di medan perang ; apalagi mereka yang sudah hafal Al Quran, boleh mengajak serta 70 orang yang dicintainya mengiringinya masuk surga karena Al Quran. Memakaikan jubah kebesaran dan mahkota surga kepada orang tua, guru dan orang-orang yang membantunya menghafalkan Al Quran.

C.  KISAH INSPIRATIF; SUDAH LANJUT USIA MUNGKINKAH  BISA HAFAL QURAN ?

  1. Abdullah Musa, Jeddah, hafal Quran setelah usia 70th (Voa Islam)
  2. Ummu Shaleh, baru belajar Quran usia 70th dan jadi Hafidzah (Hafal Quran) usia 82 th (Majalah Ad Da’wah)
  3. Dr. Abdullah, Pakistan, Seorang ahli medis dan konglomerat, saat kunjungan ke Al Ishlah, beliau berkata “saya sangat bersyukur dan bangga bukan karena sukses jadi sarjana atau konglomerat tapi karena 5 dari 6 anak saya sudah menjadi hafidz Al Quran”.
  4. Ummu Mujahid (Makasar), hafal Quran setelah 11 anaknya menjadi Hafidz/Hafidzah.
  5. Kakek dari Medan, ikut program Tahfidz usia 78th sebelum memulai menghafal Quran dia berdo’a, “Ya Allah, usiaku tinggal sedikit lagi, aku ingin hafal Quran, setelah aku jadi hafidz aku siap Engkau cabut nyawaku kapanpun Engkau mau!”. Akhirnya usia 80th beliau hafal, saat sujud syukur setelah dinyatakan LULUS/WISUDA, beliau wafat dalam sujudnya.
  6. Afkar Muzakki, kelas X SMA (tanpa tinggal di Pesantren), selain juara Olimpiade Since, kini sudah hafal 22 Juz.
  7. Dari kehidupan desa yang sangat sederhana, kemudian menjadi hafidz, Ust. A. Dahlan, menjadi milliarder, memiliki rumah sakit besar, supermarket, villa. 15 Ha. lahan peternakan, lahan untuk lembaga pendidikan dan lain-lain.

D.  SYARAT MENGHAFAL AL QURAN

1, Niat semata-mata karena Allah, dan sebagai jawaban atas pertanyaan Allah SWT dalam Qs. Al Qamar :17, 22, 32, dan 40.  


“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran (dihafal), maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

Labbaik Ya Allah, ada…. KAMI Ya Allah….

2. Minta maaf ; ridlo dan restu orang tua/wali/suami, karena belajar Tahfidz termasuk perjuangan besar.

3. Berusaha membersihkan hati dari dosa ; (karena hatinya ingin di-isi dengan Al Quran. Al Quran merupakan Nurullah (cahaya Allah)  dan cahaya Allah tidak akan melekat pada hati yang penuh dosa).

4. Cintai Al Quran ; dengan menjadikan bacaan Al Quran sebagai amalan menyenangkan sehari-hari. Indikator cinta Al Quran ;

  1. Quran dulu ; sebelum shalat atau aktifitas lainnya diawali dengan membaca Al Quran.
  2. Quran lagi : selesai shalat atau aktifitas lainnya dilanjutkan dengan membaca Al Quran lagi.
  3. Quran saja ; mengganti kebiasaan saat santai dengan main HP, game, nonton TV, mendengar musik dll. dengan menghafal Al Quran saja, sehingga membaca Al Quran menjadi bagian dari hiburan jiwanya.
  4. Quran selalu ; selalu mengisi waktu luang dan selalu meluangkan waktu untuk menghafal Al Quran.

5. Ijtihad; (berjuang sungguh-sungguh) fokus dan serius penuh rasa ta’dhim (hormat).

6. Tashhih ; (setor hafalan untuk dicatat, diluruskan atau diperbaiki sampai benar) kepada yang lebih mengerti.

7. Muraja’ah ; (sering mengulang-ulang untuk menguatkan hafalan) baik sendiri maupun di hadapan orang lain walaupun orang tersebut belum hafidz.

8. Syukur ; syukuri berapa ayat/surat/halamanpun yang sudah dihafal, tidak melihat berapa ayat/surat/halaman lagi yang harus dihafal.

9. Menetapkan Target ; misalnya hafal 20 surat untuk bacaan shalat, hafal juz 1 dan 30 dalam sebulan, hafidz dalam 2 tahun dll, setidaknya saat meninggal sudah hafal 30 juz.

E.  HAMBATAN-HAMBATAN

  1. Rasa takut karena belum lancar membaca Al Quran, padahal Rasulullah SAW-pun menerima Al Quran dalam keadaan ummiy (tidak pandai tulis baca). Banyak sekali hafidz/hafidzah padahal yang bersangkutan belum bisa membaca Al Quran. Itulah sebagian dari keistimewaan Al Quran. Tahsin (membaca dengan baik) itu perlu tapi tashhih (membaca dengan benar) itu jauh lebih perlu.
  2. Khawatir hidup susah, tertinggal pelajaran, susah dapat pekerjaan dan lain-lain. Rizqi itu milik Allah, dunia ini milik Allah. Langit, bumi dan seluruh isinya adalah milik Allah. Tidak mungkin Allah SWT menelantarkan hamba-hamba yang mencintai Firman-firman-Nya.
  3. MALAS karena terbuai dengan kesibukan, kesenangan materi, selalu merasa lelah dan cape untuk menghafal Al Quran tetapi tetap semangat untuk melakukan hal lain atau mencari hiburan. Penyakit MALAS inilah penyebab pertama dikutuknya syetan.
  4. SOMBONG, karena merasa ibadahnya sudah sempurna dan  menganggap tidak ada gunanya lagi menghafal Al Quran.     Penyakit SOMBONG penyebab kedua dikutuknya syetan seperti dijelaskan dalam QS. Al Baqarah : 34.

F.  LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHAFAL

  1. Bersuci/wudlu, agar jiwa kita bersih sehingga dekat kepada Allah dan saat menghafal dihadiri oleh malaikat Jibril sebagai pembawa Al Quran. (Lihat QS. Al Waqiah : 19). Dalam HR. Thabrani dari Maimunah Bt. Sa’ad, Rasul bersabda, “Aku tidak suka bila seseorang tidur sebelum mengambil wudlu. Aku khawatir ia lantas mati sehingga tidak dihadiri oleh malaikat Jibril (karena tidak punya wudlu). Rasulullah SAW mengirim surat kepada pegawainya “Amr Bin Hazm” berisi pesan : Janganlah menyentuh Al Quran kecuali orang yang dalam kondisi suci (beruwudlu). (Kitab Al Muwaththa, Imam Malik).
  2. Berdo’alah memohon dimudahkan dalam menghafal dan dikuatkan hafalannya.  Berikut di antara contoh Do’anya :


Ya Allah, jadikan kami ahli Al Quran, jadikan kami penghafal Al Quran, jadikan kami pengemban Al Quran, jadikan kami pengamal Al Quran dan janganlah Engkau jadikan kami orang yang dilaknat Al Quran. Wahai Allah Yang Maha Pengasih dari yang pengasih.

3.Bacalah sebelum menghafal : Ta’awwudz, basmalah, Al fatihah dan Al Hijr : 9

4. Mulailah menghafal Juz 30 dimulai dari surat An Naba, An Nazi’at, ‘Abasa dan seterusnya sampai An Naas, sebagai bekal bacaan dalam shalat. Selain itu cara tersebut dapat membangun semangat dan optimisme dalam menghafal Al Quran karena kalau yang panjang sudah hafal yang pendek akan lebih mudah untuk dihafal. Kemudian Juz 1 dan 29, berlanjut ke Juz  2 dan 28 baru ke juz 3,4,5 dst.  sampai khatam. Bagi yang belum Tahsin (lancar dan bagus bacaannya), hafalan dilakukan dengan metode Talaqqi (mengikuti bacaan pembimbing) kalimat demi kalimat atau mendengarkan dari rekaman.

5. Sebaiknya menggunakan Al Quran pojok dan tidak berganti-ganti mushaf karena tata letak, baris, nomor halaman dll. dapat membantu mengingatkan dan menguatkan hafalan.

6. Mulailah dengan membaca perlahan sampai benar, kemudian membaca dengan tempo sedang barulah menghafalkan kata demi kata, dan kalimat demi kalimat.

7. Tashhihkan secara teratur hafalannya perhalaman bagi yang sudah Tahsin, minimal per 5 ayat pendek atau per-2 ayat panjang bagi yang belum Tahsin.

8. Muraja’ah. Shalat sunnat sebagai media paling efektif untuk muraja’ah. Selain itu sebelum dan sesudah shalat Shubuh serta sebelum dan sesudah shalat Jum’at terutama sesudah ‘Ashar menjelang maghrib di hari Jumat, betul-betul waktu yang sangat diberkahi Allah SWT untuk muraja’ah. Muraja’ah perlu dilakukan dalam berbagai keadaan karena ; Hafal di hati belum tentu hafal di lisan, hafal sambil duduk belum tentu hafal sambil berdiri atau berjalan, hafal dengan suara pelan belum tentu hafal dengan suara dinyaringkan, dan hafal saat baca sendiri belum tentu hafal saat menjadi imam.

G. KEUTAMAAN HAFIDZ QURAN

  1. Meraih ridla Allah SWT
  2. Mendapatkan pertolongan (syafaat) saat dahsyatnya hari Kiamat
  3. Memperoleh kenikmatan di dunia dan akhirat yang tiada bandingannya
  4. Meraih nikmat kenabian hanya saja dia tidak diberi wahyu.
  5. Mendapat Tasyrif Nabawi (penghormatan/diistimewakan Rasul)
  6. Para ahli Quran adalah keluarga Allah yang berjalan di atas bumi (sangat dekat dan dicintai Allah SWT).
  7. Dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang cahayanya seperti cahaya matahari
  8. Kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tak dapat ditukarkan dengan dunia dan seisinya
  9. Dapat jaminan surga (Ahlullah).
  10. Mendapat derajat dan kedudukan yang sangat tinggi di surga. Tinggi rendahnya derajat dan kedudukannya di surga tergantung dengan derajat hafalannya.
  11. Namanya akan diperkenalkan kepada para malaikat Muqarrabin dan para penghuni surga yang sangat dicintai Allah.
  12. Kemuliaannya disejajarkan dengan Malaikat Jibril
  13. Ahli dzikir paling agung
  14. Bukti kemu’jizatan Al Quran
  15. Duta ukhuwah dunia. Saat para hafidz dari berbagai negara bertemu secara otomatis merasakan persaudaraan yang luar biasa seakan sudah saling mengenal bertahun-tahun lamanya.
  16. Dimuliakan Allah SWT. Menghormati penghafal Quran berarti mengagungkan Allah
  17. Hati penghafal Quran tidak akan tersentuh api neraka
  18. Dapat memberikan syafaat kepada 70 orang yang dicintainya.
  19. Dibukakan pintu-pintu rahmat
  20. Makin bertambah keimanannya
  21. Kuburannya terang benderang
  22. Haram jasadnya dimakan binatang-binatang tanah
  23. Tiap satu huruf yang diucapkannya berpahala seperti berbuat 10 hasanah (kebaikan)
  24. Setiap bacaannya bernilai dzikir dan shadaqah
  25. Rumahnya paling indah di sisi Allah  
  26. Pemilik benteng dan perisai hidup paling kuat
  27. Memperoleh kedudukan yang tinggi di hati orang-orang soleh.
  28. Lebih berhak menjadi imam shalat
  29. Allah membolehkan rasa iri terhadapnya
  30. Hidupnya penuh kebaikan dan keberkahan
  31. Pemilik bekal hidup yang paling baik
  32. Khazanah (sumber) rujukan hukum Islam yang utama
  33. Difasihkan Allah dalam berbicara
  34. Ciri orang yang diberi ilmu
  35. Makin kuat daya ingatnya
  36. Terhindar dari penyakit pikun dini
  37. Kecerdasan dan IQ-nya meningkat
  38. Menjadi hujjah dalam ghazwul fikri (perang pemikiran / opini)
  39. Sumber inspirasi (menjadi motivator tersendiri) sepanjang masa
  40. Fikiran dan jiwanya menjadi jernih dan tentram
  41. Memperoleh ketenangan dan stabilitas psikologis
  42. Mudah diterima ucapannya di depan publik
  43. Lebih amanah menerima kepercayaan orang lain
  44. Penerima amanah agung yang tidak sanggup dipikul oleh gunung sekalipun
  45. Sehat jasmani dan rohaninya.
  46. Termasuk golongan manusia terbaik di sisi Allah
  47. Do’anya mustajab (dikabulkan Allah SWT).
  48. Dimudahkan dalam mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya
  49. Dimudahkan dalam urusan hidup dunia akhiratnya
  50. Menyembuhkan berbagai penyakit
  51. Bukti orang yang mensyukuri nikmat lisan, pendengaran, penglihatan indra lainnya.
  52. Setiap hafalan yang dibacakannya merontokan dosa-dosanya
  53. Membinasakan kekuatan syetan
  54. Murajaah dan muddakarah (proses belajarnya) sesaat lebih utama daripada shalat sunnat 1000 rakaat
  55. Mati saat berusaha menghafalnya termasuk mati syahid yang mendapat jaminan surga.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar